Menemukan Kembali Teza Sumendra

Artikel ini awalnya diterbitkan pada April 2019 di 247 COTTONINK Magazine

 

Debut Teza Sumendra dengan album eponimnya pada 2015 menandai namanya sebagai salah satu penyanyi R&B terbaik di Indonesia. Pria 31 tahun ini jelas memiliki kemampuan untuk membuat telinga kita merasa nyaman. Bisa jadi karena suara seraknya, penampilannya yang menarik, atau bakat tak terbantahkan yang dimiliki sehingga hal tersebut bisa terjadi. Beberapa tahun kemudian, kita menemukan kembali Teza Sumendra yang sedang mengerjakan EP terbarunya dan baru saja meluncurkan citarasa baru dengan “WKNDCRUISIN’”. Trek yang mempertegas hal keren yang bisa dia lakukan: membuat orang-orang berdansa. Hal yang membedakan sekarang adalah sekarang ia berevolusi dengan cara yang bahkan lebih baik dari sebelumnya.

 

Kali ini, dengan rambut keriting, kami duduk bersama sang penyanyi sambil ditemani dengan selera humor kering yang masih sama. Membuat #CottoninkTeam yang hadir di studio tertawa dan berdansa selama wawancara berlangsung. Baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui pembicaraan kami dengan pria berzodiak Pisces ini.

 

Seperti apa kehidupan seorang Teza Sumendra sehari-hari?

Saya bermain video games, memesan makan lewat layanan pesan antar, kadang bermain bilyar. Namun tidak ada yang mengalahkan bersantai di dalam selimut, terutama ketika di luar sedang turun hujan. Sendiri. Sedih. Hahaha.

 

Pada tahun 2015 Teza pernah diwawancara untuk segmen #CottoninkMen. Saat itu, Teza bilang “R&B’ belum memiliki tempat yang memadai di industri”. Apakah menurut hal tersebut sudah berubah sekarang?

Saya melihat genre itu sendiri berkembang dengan pesat dan terdapat banya musisi indie yang luar biasa. Itu menegaskan kalau komunitas ini benar-benar eksis dan akhirnya mendapat pengakuan dari orang-orang!

 

Apakah pernah terpikir kalau Teza menetapkan sebuah tolok ukur untuk genre ini di skena musik lokal?

Saya tidak begitu tahu tentang itu. Ketika waktu itu saya merilis album, saya tidak memiliki ekspektasi apapun. Tapi entah bagaimana caranya, seluruh komunitas ini ditemukan dan lama kelamaan saya jadi tidak sendiri lagi di dalamnya. Ini membuat saya menyadari kalau terdapat banyak potensi di jalur musik ini dan sekarang saya memiliki banyak partner untuk menciptakan sesuatu.

 

Sudah cukup lama sejak Teza meluncurkan karya. Ada di mana mereka?

Orang-orang selalu menanyakan ini. Sederhana saja, SEDANG DIKERJAKAN!

 

Sekarang sedang mengerjakan apa?

Single dan rencananya meluncurkan EP berisi lima trek karena saya terlalu malas untuk membuat album dengan banyak trek. Jadi EP saja. Hahaha.

 

Apakah Teza pernah merasa terbebani oleh karya sebelumnya?

Saya tidak tahu apa yang diharapkan orang-orang, tapi saya tahu apa yang diharapkan dari diri sendiri. Saya ingin meng-upgrade musik dan mengembangkan sesuatu yang sedikit berbeda dan meningkat dari yang sudah pernah saya lakukan. Itulah di mana keadaan saya sekarang, mencari tahu bagaimana bisa mendapatkannya. Tentu saja ada tekanan, tapi saya akan melakukannya dengan percaya diri. Saya tidak ingin menaruh banyak harapan pada orang-orang karena saya tidak dilahirkan untuk membuat semua orang senang.

 

Dengan semua tekanan itu, apa yang membuat Teza tetap membuat musik?

TAGIHAN! Haha! Tidak, bukan itu sebenarnya. Saya hanya mencoba untuk realistis saja. Faktor lainnya adalah keluarga. Saya masih menafkahi orangtua. Selain itu karena saya memiliki penggemar yang ingin mendengar musik saya dan meminta karya baru juga, mereka ikut mendorong saya untuk produktif.

 

Apa kesalahpahaman yang sering Teza alami?

Nama saya! Ada yang pernah panggil saya Reza Sumendap dan Reza Mahendra. Orang-orang juga sering mengira saya tidak ramah karena wajah saya sehingga menghalangi orang-orang untuk mengenal saya lebih baik. Tapi, sungguh, saya tidak judes. Wajah saya memang seperti ini! Saya tidak sejutek itu kok.

 

Apa pelajaran terbesar yang didapatkan melalui karir yang Teza jalani?

Bagaimana mejadi konsisten pada apapun yang kalian lakukan. Konsistensi adalah bagian tersulit dari segala aspek.

 

Apa yang membuat musik itu dikategorikan bagus?

Jika sebuah lagu dapat membuat kalian menari, terlepas dari apapun yang sedang kalian rasakan. Jika musik membawa kalian ke suatu tempat dan berada di suasana yang baik, maka itulah musik yang bagus